Selamat kepada ananda yang tergabung menjadi peserta didik baru di SDIT Bunayya Lhokseumawe
Silakan cek Pengumuman Peserta Didik Baru dibawah ini
Note:
Bagi peserta yang dinyatakan lulus agar melakukan pendaftaran ulang tanggal 13 s.d 19 Februari 2024 melalui rekening BSI (Bank Syariah Indonesia) atas nama SD Islam Terpadu Bunayya dengan No Rekening 7797999975 sesuai dengan rincian yang sudah disepakati dan akan disampaikan via Whatsapp.
Mengisi formulir Data DAPODIK di SDIT Bunayya Lhokseumawe saat pengembalian slip pendaftaran ulang.
Jika tidak mendaftar ulang pada tanggal tersebut, haknya sebagai siswa SDIT Bunayya Lhokseumawe dinyatakan gugur/mengundurkan diri.
Bagi peserta yang dinyatakan lulus cadangan akan dihubungi apabila ada peserta yang lulus mengundurkan diri.
Usia Ananda Sesuai (per 1 Juli 2024 berusia 6 Tahun)
Membayar Biaya Pendaftaran Rp. 250.000
Mengisi Formulir Pendaftaran Online
Fotocopy Akta Kelahiran.
Fotocopy KTP Kedua Orang Tua.
Fotocopy Kartu Keluarga.
Pas Foto Siswa 3 x 4: 2 lembar.
2. Alur Pendaftaran:
Mengisi Formulir Pendaftaran Online
Membayar Biaya Pendaftaran dengan Mengisi Form yang telah disediakan pihak Bank pada Rekening BSI (Bank Syari'ah Indonesia)Cab.Lhokseumawe Atas Nama SD Islam Terpadu Bunayya No.Rek 7797999975
Membawa Bukti Setoran/Transfer Pembayaran Uang Pendaftaran & Pas Foto Siswa 3 x 4: 2 lembar, Saat Pengambilan Nomor Ujian Seleksi
Melihat Pengumuman Kelulusan di Web Sekolah https://www.sditbunayya.sch.id
Melakukan Pendaftaran Ulang dengan Membawa Fotocopy Akta Lahir, Fotocopy KTP Orang Tua dan Fotocopy KK
Seayun langkah merapatkan barisan demi generasi unggul dan insan berakhlakul karimah.
.
Jazakumullahu khairan katsiran kepada Keluarga Besar SDIT Bunayya Lhokseumawe atas doa dan dedikasinya. Semoga Allah membalas kita dengan kebaikan yang lebih
P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu inovasi dalam kurikulum merdeka yang bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui serangkaian aktivitas projek pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas
Beberapa dekade terakhir, tenaga pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari berbagai hal di luar kelas dapat membantu peserta didik berkembang dengan lebih baik. Mempelajari hal-hal di kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya. Gagasan tentang pentingnya mempelajari hal-hal di luar kelas tersebut pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, bahwa
“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” - Ki Hadjar Dewantara.
Pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut tedengar sangat hangat dan mulia bagi pendidikan bangsa ini. Namun, dalam praktiknya hal tersebut belum dilakukan secara optimal dalam sistem pendidikan saat ini. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa tersebut, hadirlah Kurikulum Merdekabeserta inovasi-inovasi yang menyertainya dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Projek tersebut merupakan salah satu sarana untuk mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila. Dalam praktiknya, projek tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ‘mengalami pengetahuan’ sebagai sebuah proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya.
Apa itu Profil Pelajar Pancasila? Apa saja poin-poin yang terdapat dalam Projek P5? dan Bagaimana penerapannya? Simak penjelasan sampai akhir ya!
Apa itu Profil Pelajar Pancasila dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasilaadalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profill pelajar Pancasila (pembelajaran kokurikuler), dan ekstrakurikuler.
Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi utama meliputi:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Berkebinekaan global.
Bergotong-royong.
Mandiri.
Bernalar kritis.
Kreatif.
Salah satu langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila tersebut dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi. Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek tersebut dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Contoh Penerapan P5 dalam Pembelajaran
Berikut merupakan beberapa contoh penerapan P5 dalam pembelajaran. Perlu ditekankan bahwa projek tersebut dapat dilandasi studi kasus dan studi lapangan yang dilakukan oleh peserta didik. Proses tersebutlah yang dapat memberikan kepekaan mereka terhadap berbagai isu sosial yang terjadi di masyarakat.
1. Projek Pemberdayaan Lingkungan dan Konservasi Air
Akhir-akhir ini, di Ternate sering terjadi krisis air bersih karena mata air mengering. Kemudian Pak Abdulah sebagai tenaga pendidik menyarankan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik “Konservasi Air” sebagai tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selanjutnya pada projek ini siswa belajar tentang siklus air, lalu menyelidiki penyebab keringnya mata air. Ternyata sebabnya adalah kerusakan hutan di lereng Gunung Gamalama, akibat erupsi pada tahun sebelumnya. Siswa dan sekolah sepakat membuat aksi penghijauan lereng gunung. Tenaga pendidik kemudian menghubungi DLHK untuk mendapat bantuan bibit pohon. Setelah penanaman, siswa kerap berkunjung untuk menjenguk dan merawat pohon mereka. Dimensi Akhlak Mulia, khususnya Akhlak terhadap Alam, berkembang pesat pada diri siswa setelah menjalani projek profil ini.
2. Projek Pengelolaan Gurita untuk Ekonomi Kreatif
Ningsih seorang siswa SMP yang tinggal di desa nelayan gurita. Di sekolah, guru Ningsih merancang projek profil bertopik “Detektif Gurita.“ Ningsih mengeksplorasi segala hal tentang dunia gurita, mulai dari karakteristik dan cara hidup gurita, hingga bagaimana gurita mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desanya. Sewaktu menyelidiki hal tersebut, Ningsih dan teman-teman baru tahu bahwa gurita yang tidak laku biasanya hanya dibuang ke laut. Lalu dengan bimbingan guru, Ningsih dan teman sekelasnya bersama-sama mengembangkan kreasi pangan olahan gurita untuk memanfaatkan gurita yang tidak laku. Melalui projek tersebut, Ningsih telah berhasil mengasah dimensi Kreatif dan Gotong Royong.
3. Projek Melatih Kedisiplinan dan Budaya Kerja yang Baik
Bu Reina adalah pengurus komite di SMK tempat puteranya bersekolah. 50% lulusan SMK tersebut belum diterima bekerja. Dari observasi pada saat praktek, Bu Reina menemukan, siswa belum memiliki budaya kerja yang baik. Bu Reina mendukung inisiatif Tim Fasilitator Projek Profil untuk membuat projek profil bertema Kebekerjaan. Dengan bantuan dana dari komite, siswa melakukan kunjungan ke industri dan merefleksikan budaya kerja yang baik di dunia industri. Siswa lalu berdiskusi dan menyepakati budaya kerja yang ingin mereka latih, lalu menerapkannya di waktu praktek. Di akhir projek profil, Bu Reina lega karena para siswa telah terbiasa bekerja secara profesional baik secara mandiri maupun di dalam tim, cerminan berkembangnya dimensi Mandiri dan Gotong-Royong.
Tema Projek dan Contoh Implementasinya
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat luas dan fleksibel. Masih banyak tema lainnya yang dapat Bapak/Ibu terapkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik lagi. Berikut merupakan beberapa contoh projek yang dapat Anda jadikan sebagai referensi materi ajar.
Gaya Hidup Berkelanjutan Topik konservasi lingkungan: Gerakan peduli sampah untuk cegah banjir
Kearifan Lokal SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
Bhinneka Tunggal Ika Topik kerukunan antar-agama: Membuat dialog lintas agama bersama tokoh masyarakat
Bangunlah Jiwa dan Raganya Jenjang SMP/SMA dan setara: Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja.
Suara Demokrasi Eksplorasi sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa
Rekayasa dan Teknologi Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
Kewirausahaan Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
Kebekerjaan Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi
Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila beserta contoh penerapannya. Simak terus artikel-artikel Guruinovatif untuk mengetahui berbagai topik menarik lainnya seputar kurikulum merdeka dan Profil Pelajar Pancasila ya! Semangat untuk semua guru di Indonesia! Bersama, mari kita transformasikan pendidikan bangsa pada taraf yang lebih baik lagi! Salam Inovatif!
Selamat kepada Ibu Fany Auliana, S.E. (kiri) Ibu Yana Youlanda, S.Pd. dan Bapak Musdarul Azmi, S.Pd. (kanan)
Barakallah kepada Ibu dan Bapak atas penghargaan sebagai Guru Berprestasi kategori Tertib Administrasi
Terimakasih atas dedikasi yang diberikan dan pengumpulan admnistrasi yang lengkap dan tepat waktu
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bapak Yumadi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SDIT Bunayya Lhokseumawe bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional Jumat, 25
Hai
nama saya Icut saya, sekolah di SD IT BUNAYYA,
saya mempunyai sahabat di sekolah yaitu Najah dia yang mengerti saya,dia tau
saya bagaimana dan kami sudah bersahabat
dari kelas 1 . Saat saya kelas 1 saya dan najah berkenalan dan lama kelamaan kami sudah mulai dekat. Pada suat hari… saya
bilang kepada Najah “najah mau gak jadi sahabat kami”kata saya.Najah bilang
mau. Dan kami sudah sangat akrab. Dan akhirnya kami naik kelas 2 dan saya dan
najah bertemu Balqis dan kami berkenalan sama Balqis dan kami sudah mulai akrab.
Nah disini Najah menghampiri saya Najah bilang “Icut kita masukin balqis ke sahabat kita yok tapi Icut
yang bilang ke si Balqis”kata Najah. ya saya bilang iya karena balqis sangat
dekat dengan kami gak sedekat seperti yang lain. disitu kami ber 2 menghampiri
Balqis saya bilang ke balqis “Balqis mau gak jadi sahabat kami. Dan akhirnya
kami pun menjadi sahabat yang sejati sampai dengan sekarang.
Hari ini hari Ahad. Pagi ini cuaca
cerah berawan. Hari ini saya dan teman-teman libur sekolah. Kami sudah
merencanakan banyak hal untuk dilakukan bersama. Mulai dari pagi berenang
bersama, bermain dengan kucing, membaca komik, mewarnai dan bermain sepeda.
Kami senang sekali bisa bermain bersama.
Di komplek perumahan tempat saya
tinggal, terdapat kolam berenang. Jadi tidak perlu jauh-jauh kalau ingin
berenang. Kami bisa pergi naik sepeda bersama. Setelah meminta izin dari
orangtua masing-masing, jam 08.00 WIB kamipun berangkat. Tidak lupa membawa
perbekalan secukupnya. Saya dan teman-teman sangat senang sekali berenang
bersama. Kami bercanda dan bermain air sepuasnya. Saya dan teman-teman juga
bisa belajar berenang disana. Ada pelatih renang yang selalu ada di kolam.
Matahari sudah mulai meninggi, jam
sudah menunjukkan jam 10.30 WIB. Setelah puas bermain air dan berenang bersama,
kami akhirnya pulang. Sesampainya di rumah masing-masing kami mandi yang bersih
dan ganti pakaian. Lalu lanjut bermain dengan kucing di rumah salah seorang
sahabat saya. Dia punya hewan peliharaan yang lucu, seekor kucing jenis anggora
yang diberi nama Pussy. Kami senang sekali memberinya makan dan mengajak pussy
bermain.
Karena azan zuhur akan segera
berkumandang, saya dan teman-temanpun berpisah dan pulang ke rumah
masing-masing untuk shalat zuhur dan makan siang. Kami sudah berjanji nanti
sore akan berjumpa lagi ditaman dekat rumah kami. Taman itu adalah tempat kami
biasa bermain setiap sore. Setelah shalat ashar dan pamit pada orangtua, saya
dan teman-teman pun bermain sepeda bersama di taman. Karena tidak berhati-hati,
saya terjatuh dan rok saya tersangkut jari-jari sepeda. Syukurlah ada teman
saya yang datang membantu dan melepaskan rok yang tersangkut itu. Dia bertanya “apa
ada yang sakit?”, “Cuma lecet sedikit” kata saya. Alhamdulillah kamipun
meneruskan bermain bersama.
Setelah lelah bermain ditaman, saya
mengajak teman-teman ke rumah untuk minum dan makan snack sambil membaca komik
bersama sebelum azan magrib. Mereka sangat antusias sekali. Kamipun membaca komik
dan buku cerita. Saya punya banyak buku cerita dirumah. Teman-teman sangat
senang bisa membaca buku dirumah saya. Selain membaca, kami juga kadang
menggambar dan mewarnai bersama.
Sungguh hari Ahad yang ceria dapat
bermain bersama teman-teman setia. Petualangan demi petualangan kami jalani
bersama. Banyak cerita yang akan selalu saya kenang sampai dewasa.
Nama
saya Zhafir Mumtaz, saya dari kelas 4 Said bin zaid. Saya ingin bercerita
tentang tema persahabatan. Sahabat saya ada tiga namanya adalah Atha, Khalis, dan Kalevi.
Selama
saya berteman dengan mereka, saya merasa sangat senang karena mereka baik
kepada saya. Saat kelas 3 kami sering melakukan kegiatan bersama-sama. kami
sering melakukan sholat dhuha bersama, makan bersama saat istirahat, bercerita
dan juga bermain bersama.
Permainan
yang sering kami mainkan adalah berlari-lari di halaman sekolah, ketika jam
istirahat selesai kami pun belajar
bersama kembali di ruangan kelas, setelah jam sekolah selesai kami sama-sama
menunggu jemputan untuk pulang kerumah. Saya ingin kami akan terus bersahabat
sampai nanti.
Malamnya saya sedang tidur dengan lelap bersama keluarga saya saya bermimpi mendengar suara tembakan dan saya pun keluar dan ada banyak sekali tentara. Saya mengintip dari jendela sehabis itu saya berjalan pelan- pelan.saya mengambil satu tembak dan saya bersembunyi dengan teman saya yang bernama hani dan kami berjumlah dua orang. Saya dan hani mencari tembak yang lain untuk di pakai oleh hani .dan sehabis itu kami langsung berjalan mencari tembakdan kami berdua berpencar untuk mencari tembak. Sesudah kami berpencar saya mendapatkan suatu tembak dan saya langsun mengambil tembak itu untuk di berikan kepada hani. Saya langsung mencari hani sehabis itu saya bertemu dengan hani dan saya memberikan tembak itu ke hani sehabis itu saya dan hani langsung berlari untuk menembak semua tentara tetapi kami berdua tidak bisa melawan karena skil tentata-tentara itu sangat kuat. Saya dan hani langsung kembali ke rumah saya untuk berlindung sementara sesampainya dirumah saya. Dan hani beristirahat sebentar dan kami berdua mengambil barang yang kami perlu untuk di bawa perang nantinya saya dan hani mencari barang di rumah saya dan hani dan saya menemukan barang untuk perang sekalian kami mengambil makanan dan minuman untuk makan nantinya. Sehabis itu saya dan hani langsung bergegas keluar rumah untuk melanjutkan perperangan yang tadi sesampainya
Pada saat saya
berumur 5 – 6 saya pulang kampung ke rumah nenek di Salatiga, Jawa tengah pada
saat menjelang Hari raya Idul Fitri, Ayah saya bilang kita akan menggunakan
baju yang sama saat Shalat ied.
Saat malam sebelum
Hari Raya Idul Fitri kami melihat ada takbiran keliling, dan saya pun keluar
untuk melihat takbiran tersebut, tidak lama kemudian ada petasan yang sangat
keras, adik saya pun masuk kedalam rumah karena takut, tidak lama kemudian saya
juga masuk kerena takut.
Pada hari Idul
Fitri saya menggunakan baju baru yg org tua saya berikan. Baju tersebut
berwarna biru muda dan agak panjang.
Saya berangkat
bersama orang tua, adik dan nenek saya, saat saya sampai masjid banyak sobekan
kertas Al-Qur’an karena semalan ada petasan, pada saat khutbah ada
petasan lagi tetapi tidak terlalu banyak. Saat selesai Shalat terdapat petasan
yang sangat besar dan suaranya sangat keras, saya pun takut sampai menangis dan
adik saya pun juga menangis, lalu saya dan ayah saya langsung berlari ke rumah
nenek saya, sedangkan nenek, bunda dan adik saya masuk ke rumah orang
yg tidak jauh dengan masjid, dan ternyata itu adalah rumah teman nenek saya.
Lalu setelah suara petasan tersebut sudah hilang, nenek, bunda dan adik saya
pun pulang .