Info Terhangat

Menemukan Sahabat Sejati


Hai nama saya Icut saya, sekolah di SD IT BUNAYYA, saya mempunyai sahabat di sekolah yaitu Najah dia yang mengerti saya,dia tau saya bagaimana  dan kami sudah bersahabat dari kelas 1 . Saat saya kelas 1 saya dan najah berkenalan dan lama kelamaan  kami sudah mulai dekat. Pada suat hari… saya bilang kepada Najah “najah mau gak jadi sahabat kami”kata saya.Najah bilang mau. Dan kami sudah sangat akrab. Dan akhirnya kami naik kelas 2 dan saya dan najah bertemu Balqis dan kami berkenalan sama Balqis dan kami sudah mulai akrab. Nah disini Najah menghampiri saya Najah bilang “Icut kita  masukin balqis ke sahabat kita yok tapi Icut yang bilang ke si Balqis”kata Najah. ya saya bilang iya karena balqis sangat dekat dengan kami gak sedekat seperti yang lain. disitu kami ber 2 menghampiri Balqis saya bilang ke balqis “Balqis mau gak jadi sahabat kami. Dan akhirnya kami pun menjadi sahabat yang sejati sampai dengan sekarang.

Persahabatan di Ahad Ceria oleh Hafizah Firzana


Hari Ahad Ceria

          Hari ini hari Ahad. Pagi ini cuaca cerah berawan. Hari ini saya dan teman-teman libur sekolah. Kami sudah merencanakan banyak hal untuk dilakukan bersama. Mulai dari pagi berenang bersama, bermain dengan kucing, membaca komik, mewarnai dan bermain sepeda. Kami senang sekali bisa bermain bersama.

          Di komplek perumahan tempat saya tinggal, terdapat kolam berenang. Jadi tidak perlu jauh-jauh kalau ingin berenang. Kami bisa pergi naik sepeda bersama. Setelah meminta izin dari orangtua masing-masing, jam 08.00 WIB kamipun berangkat. Tidak lupa membawa perbekalan secukupnya. Saya dan teman-teman sangat senang sekali berenang bersama. Kami bercanda dan bermain air sepuasnya. Saya dan teman-teman juga bisa belajar berenang disana. Ada pelatih renang yang selalu ada di kolam.

          Matahari sudah mulai meninggi, jam sudah menunjukkan jam 10.30 WIB. Setelah puas bermain air dan berenang bersama, kami akhirnya pulang. Sesampainya di rumah masing-masing kami mandi yang bersih dan ganti pakaian. Lalu lanjut bermain dengan kucing di rumah salah seorang sahabat saya. Dia punya hewan peliharaan yang lucu, seekor kucing jenis anggora yang diberi nama Pussy. Kami senang sekali memberinya makan dan mengajak pussy bermain.

          Karena azan zuhur akan segera berkumandang, saya dan teman-temanpun berpisah dan pulang ke rumah masing-masing untuk shalat zuhur dan makan siang. Kami sudah berjanji nanti sore akan berjumpa lagi ditaman dekat rumah kami. Taman itu adalah tempat kami biasa bermain setiap sore. Setelah shalat ashar dan pamit pada orangtua, saya dan teman-teman pun bermain sepeda bersama di taman. Karena tidak berhati-hati, saya terjatuh dan rok saya tersangkut jari-jari sepeda. Syukurlah ada teman saya yang datang membantu dan melepaskan rok yang tersangkut itu. Dia bertanya “apa ada yang sakit?”, “Cuma lecet sedikit” kata saya. Alhamdulillah kamipun meneruskan bermain bersama.

          Setelah lelah bermain ditaman, saya mengajak teman-teman ke rumah untuk minum dan makan snack sambil membaca komik bersama sebelum azan magrib. Mereka sangat antusias sekali. Kamipun membaca komik dan buku cerita. Saya punya banyak buku cerita dirumah. Teman-teman sangat senang bisa membaca buku dirumah saya. Selain membaca, kami juga kadang menggambar dan mewarnai bersama.

          Sungguh hari Ahad yang ceria dapat bermain bersama teman-teman setia. Petualangan demi petualangan kami jalani bersama. Banyak cerita yang akan selalu saya kenang sampai dewasa.

 

Persahabatan oleh Zhafir Mumtaz


Nama saya Zhafir Mumtaz, saya dari kelas 4 Said bin zaid. Saya ingin bercerita tentang tema persahabatan. Sahabat saya ada tiga namanya  adalah Atha, Khalis, dan Kalevi.

Selama saya berteman dengan mereka, saya merasa sangat senang karena mereka baik kepada saya. Saat kelas 3 kami sering melakukan kegiatan bersama-sama. kami sering melakukan sholat dhuha bersama, makan bersama saat istirahat, bercerita dan juga bermain bersama.

Permainan yang sering kami mainkan adalah berlari-lari di halaman sekolah, ketika jam istirahat selesai kami  pun belajar bersama kembali di ruangan kelas, setelah jam sekolah selesai kami sama-sama menunggu jemputan untuk pulang kerumah. Saya ingin kami akan terus bersahabat sampai nanti.

Pengalaman tak Terlupakan Muhammad Alhgifari selian

Mimpi Di Tembak Sama Tentara
    Malamnya saya sedang tidur dengan lelap bersama           keluarga saya saya bermimpi mendengar suara tembakan     dan saya pun keluar dan ada banyak sekali tentara. Saya      mengintip dari jendela sehabis itu saya berjalan pelan-  pelan.saya mengambil satu tembak dan saya   bersembunyi dengan teman saya yang bernama hani dan kami berjumlah dua orang. Saya dan hani mencari tembak yang lain untuk di pakai oleh hani .dan sehabis itu kami langsung berjalan mencari tembakdan kami berdua berpencar untuk mencari tembak. Sesudah kami berpencar saya mendapatkan suatu tembak dan saya langsun mengambil tembak itu untuk di berikan kepada hani. Saya langsung mencari hani sehabis itu saya bertemu dengan hani dan saya memberikan tembak itu ke hani sehabis itu saya dan hani langsung berlari untuk menembak semua tentara  tetapi kami berdua  tidak bisa melawan karena skil tentata-tentara itu sangat kuat. Saya dan hani langsung kembali ke rumah saya untuk berlindung sementara sesampainya dirumah saya. Dan hani beristirahat sebentar dan kami berdua mengambil barang yang kami perlu untuk di bawa perang nantinya saya dan hani mencari barang di rumah saya dan hani dan saya menemukan barang untuk perang sekalian kami mengambil makanan dan minuman untuk makan nantinya. Sehabis itu saya dan hani langsung bergegas keluar rumah untuk melanjutkan perperangan yang tadi sesampainya

Takut pada Suara Petasan

Pada saat saya berumur 5 – 6 saya pulang kampung ke rumah nenek di Salatiga, Jawa tengah pada saat menjelang Hari raya Idul Fitri, Ayah saya bilang kita akan menggunakan baju yang sama saat Shalat ied.

 

Saat malam sebelum Hari Raya Idul Fitri kami melihat ada takbiran keliling, dan saya pun keluar untuk melihat takbiran tersebut, tidak lama kemudian ada petasan yang sangat keras, adik saya pun masuk kedalam rumah karena takut, tidak lama kemudian saya juga masuk kerena takut.

 

Pada hari Idul Fitri saya menggunakan baju baru yg org tua saya berikan. Baju tersebut berwarna biru muda dan agak panjang.

 

Saya berangkat bersama orang tua, adik dan nenek saya, saat saya sampai masjid banyak sobekan kertas Al-Qur’an karena semalan ada petasan, pada saat khutbah ada petasan lagi tetapi tidak terlalu banyak. Saat selesai Shalat terdapat petasan yang sangat besar dan suaranya sangat keras, saya pun takut sampai menangis dan adik saya pun juga menangis, lalu saya dan ayah saya langsung berlari ke rumah nenek saya, sedangkan nenek, bunda dan adik saya masuk ke rumah orang yg tidak jauh dengan masjid, dan ternyata itu adalah rumah teman nenek saya. Lalu setelah suara petasan tersebut sudah hilang, nenek, bunda dan adik saya pun pulang .

 

My Mother is Hero by Fawwaz Al-Jauza kelas VI Salim Mawla

Ibuku adalah sosok pahlawanku. Ibuku yang selalu menjadi sumber semangat sekolah untukku sekolah setiap hari, dan Ia juga menjadi kekuatan bagiku sejak kecil, Ia selalu memberikanku semangat dan memberikan dukungan tanpa batas dan dengan wajah cerianya, dia selalu ada untukku saat aku merasa Lelah sepulang sekolah, Ia selalu menyajikan makanan kesukaanku di rumah. Ibuku tak pernah henti menyemangatiku untuk selalu belajar dan mengejar cita-citaku.

            Ibuku seorang guru SMK dan memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Walaupun setiap hari ibuku bekerja sebagai guru, namun ibuku selalu memberikan waktu yang terbaik bagi keluarga di rumah. Dia bekerja keras menjadi sebagai guru terbaik dan teladan bagi murid-murid SMK nya. Namun, dia tidak pernah merasa lelah atau keberatan, untuk terus bekerja dan mengurus keluarga. Aku sering melihatnya tetap mengerjakan pekerjaan di rumah, seperti memasak masakan kesukaanku, mencuci baju sekolahku dan menyetrika semua bajuku dan abi dengan wangi dan rapi.  Pekerjaan itu dikerjakan oleh ibuku dengan Ikhlas. Ibuku tak pernah cerewet atau marah.  Tapi terkadang ibuku memberikan sebuah ketegasan atas sikap ku yang lalai yang terkadang terus menonton film kesukaanku yaitu detektif conan.

            Selain menjadi ibu yang luar biasa, ibuku juga merupakan sosok yang menjadi panutan untukku. Dia selalu mengajarkanku tentang pentingnya sholat dan mengaji dengan benar.  Ibuku juga mengajarkanku pentingnya memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan.  Kata ibuku, semakin kita ringan tangan untuk bersedekah, maka semakin allah lapangkan pula rezeki kita.

 

Suatu hari, ketika aku sibuk dengan kegiatan sekolah dan mengajiku di LTQ. Ibuku pernah sakit demam, batuk dan flu.  Melihat ibuku sakit, ini membuatku sangat sedih.  Jika ibuku sakit, aku dan abi harus membeli maka nan di luar karena ibuku harus beristirahat dan taka da yang memasak makanan kesukaanku.  Aku juga kurang bersemangat ke sekolah.  Tapi setelah ibuku pergi ke dokter dan minum obat demam, batuk dan flu.  Dalam tiga hari kemudian ibuku sehat Kembali. 

          Aku sangat senang melihat ibuku kuat dan sehat Kembali.  Aku Kembali semangat ke sekolah karena melihat senyum ibuku setiap pagi.  Ibuku Kembali membekali kotak makananku dengan makanan yang aku sukai.  Ibuku memang luar biasa. Semangat dan senyum ibuku adalah segala nya untuk ku.  Ibuku adalah pahlawan yang paling kukagumi sepanjang hidupku.

 

**** Tamat ****

INDAHNYA PERSAHABATAN DI SEKOLAH oleh Muh. Iqbal Daud



Azan subuh berkumandang, angin sejuk menyapa. Seperti biasa, setelah sholat aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini hari Senin, upacara telah menanti. Hari ini adalah hari dimana aku bertugas sebagai pemimpin upacara. Becak sudah menunggu di depan rumah. Pak Amin selalu menjemputku tepat waktu.

 Setelah sarapan dan berpamitan aku bergegas menaiki becak untuk berangkat ke sekolah.

Setibanya disimpang jam, tiba-tiba becak berhenti.

 “Ada apa Pak? “, aku bertanya.

“ Bannya bocor nak “ , kata pak Amin.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 wib, artinya 15 menit lagi upacara akan dimulai. Masih terlalu pagi untuk bengkel motor buka. Dalam hatiku apakah aku akan terlambat sekolah atau tidak, sambil berdoa dalam hati akan adanya sebuah pertolongan yang dapat mengantarku tepat waktu ke sekolah.

” Tiiiiiinnnn…..” tiba-tiba bunyi klakson mengejutkanku. Ternyata ada mobil menghampiriku.

“ Hei Iqbal, kenapa berhenti disitu?” seorang anak bertanya.

“ Eh Rizwan, ini becaknya bocor ban.” timpaku.

“ Ooo..kalau begitu berangkat bersamaku aja yuk !” ajak Rizwan.

“ Boleh, makasih banyak ya Rizwan” jawabku.

“ Pak Amin, nanti jangan lupa jemput saya disekolah jam 2 ya Pak, “ ucapku kepada pak Amin mengingatkan.

Rizwan adalah kawan satu kelasku dan kami duduk bersebelahan. Dia adalah murid pindahan dari salah satu SD di Bogor. Pertemuan pertama kami diawali saat Rizwan pertama kali masuk sekolah pada pertengahan semester dan ditempatkan dikelas ku. Saat itu dia sangat pemalu, dan banyak materi pelajaran yang ketinggalan. Lalu aku membantunya dengan meminjamkan catatanku. Sejak saat itu kami menjadi dekat dan sering bermain bersama. Walaupun Rizwan adalah anak orang berada, namun ia tidak pernah sombong terhadap sesama.

Pukul 06.55 wib aku sampai ke sekolah, dengan bergegas turun dari mobil Rizwan.

“ Terima kasih ya Rizwan, aku duluan ya karena hari ini aku menjadi petugas upacara,” kataku

“ Oke bal, nanti kita ketemu dikelas ya !” jawab Rizwan

Aku pun mempercepat langkahku masuk ke kantor untuk mengambil pelengkapan upacara.

“ Alhamdulillah, hari ini semua lancar. Terima kasih ya Allah” syukurku dalam hati.

Setelah selesai upacara akupun masuk kelas, dan belajar seperti biasa. Pada saat jam istirahat aku, Rizwan dan teman lain keluar kelas. Ada yang jajan, ada yang berlarian dan ada yang duduk sambil memakan bekal yang dibawa dari rumah. Pada saat itu, ku lihat Rizwan hanya duduk termenung.

“Rizwan, kenapa kamu tidak makan bekal mu atau beli jajan? Apa kamu tidak bawa makanan atau tidak bawa uang ? “ tanyaku.

“ Aku lupa bawa bekal dan tidak bawa uang jajan” jawab Rizwan sedih.

“ Yuk, makan bersama ku, aku ada bawa makanan lumayan banyak. “ ajakku.

“ Baiklah Iqbal, terimakasih ya” jawabnya lagi.

Selesai jam istirahat, bel berbunyi dan kami masuk kelas untuk melanjutkan pelajaran. Setelah jam pelajaran selesai, aku dan Rizwan bersiap-siap untuk pulang. Rizwan dijemput supirnya dan aku dijemput Pak Amin dengan becaknya.

Begitulah indahnya persahabatanku dan Rizwan di sekolah. Kami selalu membantu dan mengingatkan apabila ada salah. Aku pernah membaca kalimat bijak, “Apa yang kita alami demi teman terkadang melelahkan dan menjengkelkan, namun itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai keindahan.”

M. Iqbal Daud

Kelas 4 Sa’id bin Zaid

KISAH PERSAHABATAN oleh Ghaisan Ghalibie



Nama saya adalah Muhammad Ghaisan Ghalibie, saya mempunyai seorang sahabat yang bernama Muhammad Syafiq  Irhab. Saya dan Syafiq adalah kawan satu sekolah dan satu kelas pada sekolah SDIT Bunayya Lhokseumawe. Sejak kelas 1SD kami sudah saling mengenal dan bersahabat. Dia sangat mengerti perasaan saya,ketika saya di pukuli dia membela dan menolong saya,begitupun sebaliknya saya terhadap dia.

Saat ini kami sama-sama duduk di bangku kelas IV SD Said Bin Zaid SDIT Bunayya Lhokseumawe. Kami juga sering satu kelompok ketika mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh Ustadzah.

Ketika kami duduk di bangku kelas III SD Thalhah Bin Ubaidillah SDIT Bunayya Lhokseumawe, kami mengikuti ekstrakurikuler yang sama yaitu Design Grafis. Kegiatan ekstra kurikuler itu dilaksanakan setiap hari sabtu. Dan kami sangat menyukai kegiatan ekstra kurikuler itu.

Namun ketika duduk di bangku kelas IV SD saya mengikuti ekstra kurikuler memanah sedangkan Syafiq tetap mengambil ekstra kurikuler design grafis. Walaupun  sekarang kami berbeda ekstra kurikuler,  itu tidak membuat persahabatan kami menjadi tidak baik. Justru dengan perbedaan itulah kami menjadi semakin dekat. Karena kami saling bertukar informasi dan saling bercerita tentang kegiatan ekstra kurikuler masing-masing.

Beberapa kali saya pernah mentraktir Syafiq untuk membeli jajanan di sekolah. Itu saya lakukan karena orang tua saya selalu berpesan untuk saling berbagi kepada teman-teman,baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan sekitar tempat tinggal saya. Dan Syafiq pun melakukan hal yang sama untuk saya, dia juga beberapa kali pernah mentraktir saya.

Biasanya setiap akhir pekan tepatnya di hari Ahad saya dan Sayfiq bermain bersama walaupun itu hanya melalui telepon seluler. Kami bermain game online bersama dari jarak jauh. Walaupun hanya bermain melalui telepon seluler itu sudah membuat kami gembira dan bahagia. Dan tak lupa pula kami saling mengingatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh Ustadzah. Rumah saya dan syafiq jaraknya cukup jauh, itulah yang membuat kami hanya bisa bermain bersama melalui ponsel.

Terkadang saya terlambat datang ke sekolah, dan Syafiq pun sering mengingatkan saya untuk tidak datang terlambat lagi ke Sekolah. Saya senang sekali karena Syafiq perhatian terhadap saya. Itu menjadi motivasi untuk saya semakin semangat ke sekolah dan berusaha untuk tidak datang terlambat lagi ke Sekolah.

Saya mempunyai hobi bermain futsal dan sekarang saya mempunyai hobi baru yaitu olahraga memanah. Sedangkan Syafiq memiliki hobi bermain sepak bola. Dan kami pun sering bercerita tentang hobi kami masing-masing.

Cita-cita saya ingin menjadi dokter dan Syafiq pun mempunyai cita-cita yang sama yaitu ingin menjadi dokter juga, sehingga kami berdua berjanji harus rajin belajar untuk menggapai cita-cita kami.Begitulah kisah persahabatan saya dan Sayfiq.

Pengalaman di Takengon


Jadi waktu itu saya di takengon, saya pergi ke café dekat tebing jurang,saya sangat senang karena disitu pemandangannya bagus dan sejuk/dingin, disitu saya bermain mainan tembak balon bersama kakak saya. Ditengah – tengah saya bermain dengan kakak saya tiba – tiba mama saya  memanggil begiani kata mama “ Dek makan dulu “ saya menjawab “ Iya ma…”. Setelah kami makan di café dekat tebing jurang kami lanjut bermain ke tempat bermain yang tidak jauh, saya bermain dengan kakak saya di tengah hujan tetapi kami tidak langsung terkena hujan karena di sekitar café tersebut atasnya semua di pasang kenopi ataupun tenda- tenda agar setiap pengunjung yang datang ke café tersebut tidak kebasahan ataupun terlalu kepanasan apabila tiba- tiba datang hujan ataupun panas. Sedang asik – asiknya kami bermain tiba – tiba saya melihat ada seorang anak sedang bermain sendiri lalu saya mengajaknya berbicara, begini percakapannya ; saya berkata “ Main yuk “ dan anak tersebut menjawab : “ Ayuuuuukkkkkk “ akhirnya kami pun bermain bersama dengan serunya.

Dan akhirnya  sekitar jam 6 sore kamipun pulang karena mama dan ayah sudah mengajak kami untuk pulang. Saat perjalanan pulang saya takut  karena kabut disitu sangat tebal sekali, kami tidak bias melihat jalan yang ada di depan, Dan akhirnya mama menyuruh saya untuk beristiqhfar saja untuk menghilangkan rasa takut, membaca ayat kursi, membaca Takbir ALLAHU AKBAR berulang- ulang sambal sesekali membantu mama mengelap kaca mobil karena ayah saya tidak Nampak jalan karena kabut yang sangat tebal sekali menutupi pandangan dari kaca mobil.

Saya Istikhfar sampai tiba di rumah, disitu saya merasa bahwa saya hebat bias istikhfar sampai rumah. Kenapa saya merasa hebat karena jarak rumah saya dengan takengon jauh, gak kebayang rasanya senang sekali. Setelah sampai di rumah saya, saya kecapean tetapi saya bukannya tidur malah nonton TV sambal minum teh hangat buatan mama, Setelah minum teh dan makan roti lalu mama menyuruh kami untuk istirahat tidur malam.

OKE SEGITU AJA CERITANYA, TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA SAYA.

Sahabat Sejati oleh Mas Rafa Wibowo


Perkenalkan Nama Saya MUHAMMAD RAFA WIBOWO Biasa Dipanggil MAS RAFA. Saya Mempunyai Sahabat Bernama MUHAMMAD KHAIRAN MUBARAK. Pertemuan Kami Saat Awal Pertama Masuk Sekolah.

Ternyata Khairan Sangat Baik Dan Selalu Berbicara Dengan Sopan. ALHAMDULILLAH Kami Pun Berteman Sampai Sekarang.

Ternyata Kami Terpisahkan Disaat Kenaikan Kelas 5 SD,karena KHAIRAN Pindah Rumah Alhasil Mereka Pun Harus Pindah Sekolah.

Sangat Sedih Awal Perpisahan Karena KamiSudah Sangat akrab. ALHAMDULILLAH Berjalannya Waktu Kami Pun Tetap BERSAHABAT, Walaupun Hanya Dengan Telpon Atau Videocall.

Khairan Bersekolah Di JAKARTA Karna Orang Tuanya Pindah Kerja Ke JAKARTA. Selama Kami, BERSAHABAT Banyak Kenangan Yg Kami Ingat.

Itulah KIsah SABABAT SEJATI MAS RAFA, Untuk MAS RAFA Sekarang Ada Dikelas 6 SD ALHAMDULILLAH Semua Menjadi SAHABAT BAIK HINGGA SEKARANG.

Dikelas 6 Ini MAS Sangat Seneng Karena Teman Teman Sangat Baik Dengan MAS RAFA.

SEMOGA INSYAALLAH Sampai Kelas 6 Ini Berakhir Kita Tetap Menjadi SAHABAT BAIK,Walaupun Kita Akan Berpisah Karena Kita Akan Memasuki SMP. SEMOGA Kita Walaupun Saling Berbeda Sekolah Tetap Menjadi SAHABAT Dan berkabar 1 Sama Lainnya AAMIIN YA RABBAL ‘ALAMIN Doa Terbaik Untuk SAHABAT SAHABAT SEMUANYA.  

Older Posts NEWER POSTS